Apa yang membuat saya tertarik untuk menonton film Sebelum Iblis Menjemput setelah sempat apatis dengan film horor nasional pasca menonton Pengabdi Setan? Teaser filmnya yang sama sekali tidak menunjukkan setan dan juga peampilan Chelsea Islan serta Pevita Pearce yang penuh lumpur. Setelah kecewa dengan ending Pengabdi Setan yang nggak banget, saya tidak menaruh ekspektasi tinggi pada Chelsea Islan dan kawan-kawan. Justru hasilnya, EDAAN!

Kisaran cerita masihlah mirip dengan Pengabdi Setan dan film horor epik lainnya yaitu seseorang yang dikejar-kejar iblis atau setan setelah bersekutu dengan mereka. Lesmana, ayah kandung Chelsea, ingin menjadi konglomerat dalam waktu singkat. Ia pun memilih jalan pintas yaitu meminta bantuan dukun perempuan yang menjadi hamba iblis bertanduk. Tetapi kekayaan itu juga butuh pengorbanan. Lesmana harus merelakan keluarganya untuk tewas dan korban pertamanya adalah ibu dari Alfi (Chelsea Islan).
(Baca Juga: Review Pengabdi Setan)


Setelah istri pertamanya meninggal, Lesmana menikahi seorang artis yang memiliki satu putri dan seorang putra, dan istri kedua yang diperankan Karina Suwandi ini juga melahirkan seorang putri dari Lesmana. Alfi murka lalu ia memilih untuk kabur dari rumahnya untuk menjalani hidup sendiri. Hidupnya keras, berbeda jauh dengan saudara-saudara tirinya yang menkmati kemewahan Lesmana. Sampai suatu hari Alfi mendapat telepon dari Maya (Pevita Pearce). Lesmana mengalami penyakit aneh, sekujur tubuhnya dipenuhi penyakit kulit berbau. Kekayaannya ludes dalam waktu singkat.

Duo Badass Horor Kece


Meski ekspektasi saya saat menonton film ini tidaklah tinggi, ternyata salah besar. Berbeda dengan Pengabdi Setan yang dibuka dengan ritme kalem namun suasananya suram, Sebelum Iblis Menjemput dibuka dengan opening yang menghentak. Perempuan dukun yang disewa Lesmana wajahnya sudah sangat seram, lalu adegan penyembahan untuk iblis dengan lembaran uang berkibar-kibar di gudang membuat jantung saya berdetak cepat.


Tidak perlu narasi panjang dan bertele-tele untuk membawa kita ke kilasan kehidupan Lesmana. Lewat potongan kliping dan potret keluarga, kita akan mengetahui jika istri Lesmana yang pertama sekaligus ibu kandung Alfi diberitakan tewas bunuh diri. Kemudian Lesmana menikahi perempuan beranak dua yang juga menjadi artis terkenal pada masa itu. Keluarga baru Lesmana hidup bahagia bergelimang harta hasil pemujaan iblis. Dan beberapa tahun kemudian kekayaan Lesmana merosot hingga bangkrut.

Laksmi, sungguh seram dikau 


Dalam pengenalan tokoh pun tidak ada yang sia-sia, terutama untuk tokoh utama seperti Alfi. Alfi yang keluar dari rumah karena menentang pernikahan kedua Lesmana dengan Laksmi (Karina Suwandi), hidup keras dan juga berani melakukan tindakan kriminal seperti mencopet di angkutan kota. Dan adegan tangan Alfi yang mahir mencopet ini nanti juga menjadi salah satu adegan penting untuk Alfi saat berhadapan dengan kekuatan iblis yang merongrong keluarganya.


Film yang dikonsep oleh Timo Tjahjanto ini tak hanya menawarkan horor yang mencekam. Siap-siap saja mata dibuat ngilu dengan adegan slasher dan juga cipratan darah di mana-mana. Kalau tidak kuat bisa jadi perut bakal mual. Tetapi itu menjadi daya tarik buat saya yang juga jatuh cinta dengan film slasher Timo sebelumnya yakni Rumah Dara atau versi Inggrisnya, Macabre. Di film Sebelum Iblis Menjemput, Timo bekerja solo dan tidak bernaung di bawah nama Mo Brothers.


Scoring musiknya juga edan. Berisik sampai level membuat telinga sakit disambung adegan setan yang wajahnya di-close up satu layar. Adegannya tidak dipenuhi teka-teki, jelas, namun tidak berhenti membuat jantung ingin lompat ke luar. Salah satu adegan horor yang teringat adalah ketika Laksmi kesurupan dan melompat ke dinding. Laksmi juga sempat menggigit tangan Maya sampai kulitnya terlepas.


Meski penyusunan adegannya rapi, namun masih ada beberapa bagian yang tidak logis. Seperti untuk apa Alfi nekat jalan berdua dengan Maya di hutan? Padahal jelas Laksmi yang menjadi setengah zombie itu berkeliaran di luar sana. Akan lebih baik kalau mereka berkumpul  dengan Ruben (Samo Rafael) dan Nara (Hadijah).  Beberapa adegan horornya juga mirip dengan film Hollywood yang lebih dulu tenar seperti The Exorcist dan Evil Dead (ini sih saya belum nonton, hanya melihat cuplikan di  Youtube, dan benar adegan muntah darah ke mulut manusia lain itu memang sama seperti di Evil Dead). Kemiripan tersebut tidak mengganggu keseluruhan cerita.


Totalitas, ini yang bisa saya dapat setelah menonton filmnya. Akting sinis Chelsea Islan sangat meyakinkan, perubahan emosi Pevita Pearce juga jempolan dan beri applaus untuk Karina Suwandi yang metamorfosa penampilannya membuat saya menutup wajah ketika ia muncul. Keren!!! Film ini jauh melampaui Pengabdi Setan dan bisa menjadi standar film horor tahun ini.


0 Komentar